Baru-baru ini, orang-orang Khawarij
(baca: teroris) di Iraq, membuat “kejutan” baru lagi, dengan
mendeklarasikan apa yang mereka sebut dengan “Khilafah Islamiyyah”
sebagai ganti dari ad-Daulah al-Islamiyyah fi al-Iraq wa asy-Syam (DAIS) atau Islamic State in Iraq and Syam
(ISIS). “Khilafah Islamiyyah” merupakan sebuah nama yang benar-benar
mengundang simpati kaum muslimin secara luas. Membuat banyak pihak
terkecoh dan terpesona, bahkan tertipu dengannya. Sehingga tidak jarang
dari mereka (kaum muslimin) yang turut mengelu-elukan, dan menganggap
bahwa “asy-Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi al-Husaini” yang dibai’at dan
dinobatkan sebagai khalifah tersebut, benar-benar sebagai seorang
Khalifah Islam. Tanpa meneliti lebih jauh apa hakekat sebenarnya “Daulah
Islamiyyah” atau pun “Khilafah Islamiyyah” itu, yang didirikan tidak
lain oleh orang-orang khawarij.
Deklarasi heboh, dengan
tampilan nama baru “Khilafah Islamiyyah” sebenarnya tidak mengubah
hakekat DAIS atau ISIS tersebut. Tetaplah mereka sebagai salah satu
kelompok yang berpaham Khawarij dan radikal. Belum apa-apa, sudah ada
pernyataan dari pihak ISIS, bahwa mereka bersumpah akan menghancurkan
Ka’bah jika berhasil menguasai Arab Saudi!! Mereka menyatakan Ka’bah
menyebabkan seseorang “menyembah batu selain Allah”. Lahaula wala Quwwata illa billah!
Sebenarnya orang-orang
khawarij yang selama ini menyerukan “jihad” di Iraq dan di Syam itu
terpecah belah dalam banyak kelompok/partai/pergerakan, dan terjadi
persaingan antar mereka. Tentu saja kita tahu, siapa dan bagaimana sepak
terjang Khawarij selama ini. Iya, tidak lain mereka adalah
kelompok-kelompok teroris, yang selama ini banyak merugikan dan
memberikan citra yang buruk terhadap Islam dan kaum muslimin, akibat
berbagai tindakan dan aksi mereka yang ternyata tidak selaras dengan
Syari’at Islam. Jadi, sebenarnya kelompok Khawarij –dengan berbagai
macam pecahan dan variasinya– adalah kelompok sempalan dan sesat dari
Islam. Satu sama lain tidak pernah akur, bahkan saling menjatuhkan. Maka
jangan heran kalau al-Qaedah misalnya, tidak setuju dengan ISIS.
Padahal sebenarnya dari sisi paham dan ideologi mereka sama dan se-ide.
Sementara itu, di sisi lain,
kalangan Islamphobia, baik dari kalangan Islam Liberal, Sekuler, atau
pun lainnya, menunjukkan sikap anti dan kebenciannya dengan “Daulah
Islamiyyah” yang baru diproklamirkan tersebut. Momen ini benar-benar
mereka jadikan kesempatan untuk menghantam kaum muslimin dan menjatuhkan
nama baik Islam.
Alhamdulillah, Ahlus
Sunnah wal Jama’ah adalah pihak yang paling tenang dalam menghadapi
berbagai fitnah dan kemelut yang terjadi. Mereka tidak gampang tertipu
dan “terseret arus”. Karena Ahlus Sunnah memiliki pedoman yang jelas
dalam menyikapi berbagai persoalan, termasuk persoalan-persoalan
kontemporer kekinian. Para Ulama Ahlus Sunnah senantiasa tegar tampil
dalam tataran International, memberikan bimbingan kepada kaum muslimin.
Kemunculan ISIS hanyalah barang lama dalam kemasan baru
Sebelum populernya nama ISIS,
lebih dahulu kita mendengar nama jaringan “al-Qaedah” pimpinan Usamah
bin Laden, yang kemudian dilanjutkan oleh Aiman azh-Zhawahiri. Juga
gerakan “Jabhatun Nushrah” (Front Pembelaan), dan berbagai gerakan
lainnya yang sebenarnya mereka sama, yakni sama-sama berideologi dan
berprinsip dengan prinsip Khawarij.
Di antara berbagai gerakan
radikal yang mempunyai pemikiran Khawarij tersebut pada masa ini adalah
kelompok “Ikhwanul Muslimin” (IM). Hal ini bisa dilihat dari sebagian
karya para tokohnya. Seperti Sayyid Quthub sebagaimana tertuang dalam
sebagian karyanya menvonis masyarakat muslim telah menjadi masyarakat
jahiliyyah (maksudnya adalah kafir).
Oleh karena itu kaum khawarij
berangkat dari pemikiran tersebut tidak segan-segan untuk menumpahkan
darah masyarakat muslim tersebut karena dianggap telah murtad atau
kafir.
Memang dalam sejarah
perkembangannya, perjalanan kelompok IM ini diwarnai dengan berbagai
aksi teror dan peristiwa-peristiwa berdarah, dalam upaya mereka
mewujudkan tujuan utamanya, yaitu mendirikan apa yang mereka namakan
sebagai “Daulah Islamiyyah” atau “Khilafah Islamiyyah”.
Mengenal Hakekat ISIS
Dari penjelasan singkat di
atas, tahulah kita bahwa ISIS mengadopsi pemikiran dari sebagian tokoh
Ikhwanul Muslimin. Apabila kita tarik ke belakang lebih jauh lagi, induk
pemikirannya adalah kelompok sempalan Khawarij yang tumbuh berkembang
di masa khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
Maka untuk mengenal hakekat
ISIS adalah dengan mengenal aqidah dan sifat-sifat kelompok Khawarij.
Apabila kita memahami hakekat kelompok Khawarij, maka ini tidak hanya
berkaitan dengan ISIS saja, namun juga berkaitan dengan al-Qaedah,
Ikhwanul Muslimin, dan berbagai gerakan radikal Khawarij lainnya, baik
yang di luar Indonesia, maupun yang di dalam negeri Indonesia yang
memiliki sepak terjang dan dasar pemikiran yang sama.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
telah memberikan peringatan keras terhadap kelompok sesat Khawarij ini,
diiringi dengan penyebutan sifat-sifat mereka. Di antaranya,
1. Mereka adalah Orang-Orang Sangat Rajin dan Serius Beribadah
يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ َوصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَؤُوْنَ القُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ
“… salah satu di antara kalian
pasti akan menganggap rendah shalatnya dibandingkan shalat mereka, serta
shaumnya dibandingkan shaum mereka.” (HR. al-Bukhari 6933, Muslim 1064).
Oleh karena itu, jangan
tertipu dengan penampilan mereka sebagai orang yang giat dan rajin
beribadah. Karena ternyata mereka di atas kesesatan, sehingga berbagai
ibadah yang mereka lakukan itu tiada bernilai sama sekali. Tentunya,
tidaklah setiap orang yang rajin dan serius beribadah itu khawarij.
Suatu ketika pernah
disebut-sebut tentang Khawarij dan keseriusan mereka dalam beribadah dan
dalam melaksanakan shalat di hadapan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu,
maka beliau berkomentar, “Orang-orang Khawarij itu tidaklah lebih
serius ibadahnya dibandingkan Yahudi dan Nashara. Namun toh demikian
ternyata mereka di atas kesesatan.” (diriwayatkan oleh al-Aajurry dalam
kitab asy-Syari’ah)
2. Orang-orang yang Tidak Memahami al-Qur`an dengan Baik dan Benar
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda yang artinya,
“Akan ada di tengah-tengah umatku
perselisihan dan perpecahan. (Yakni akan ada) sebuah kaum pandai
berbicara, namun tidak cakap (jelek) dalam berbuat. Mereka rajin membaca
al-Qur’an namun (bacaan) tersebut tidak bisa melewati kerongkongan
mereka (tidak sampai ke dalam hati mereka). … mereka berdakwah
(mengajak) kepada Kitabullah, padahal mereka bukan termasuk darinya sama
sekali. … .” (HR. Abu Dawud 4765)
3. Orang-orang yang Muda Belia
«يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ
حُدَثَاءُ الأَسْنَانِ، سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ، يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ
قَوْلِ البَرِيَّةِ، … »
“Akan muncul di akhir zaman, sebuah
kaum yang muda belia dan dungu akalnya, namun berkata-kata dengan
sebaik-baik ucapan manusia.” (HR. al-Bukhari 5057).
Mereka adalah orang-orang
yang relatif muda usianya, sedikit ilmu dan pengalamanya, namun berani
lancang berbicara tentang masalah besar, serta mengkritisi para ulama
besar.
Yakni mereka berucap dengan
kata-kata yang baik pada tampilannya, namun hakekatnya adalah kejelekan
atau kebatilan. Seperti yang mereka propagandakan dan mereka promosikan
sekarang, yaitu “Khilafah Islamiyyah”, kata-kata yang sangat bagus.
Padahal hakekatnya adalah mereka membantai kaum muslimin.
4. Mereka adalah Anjing-anjing Neraka
«الْخَوَارِجُ كِلَابُ النَّارِ»
“Khawarij adalah anjing-anjing neraka.” (HR. Ibnu Majah 173)
5. Mereka adalah Makhluk Terjelek
« هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ»
“Mereka adalah sejelek-jelek makhluk dan ciptaan.” (HR. Muslim 1067)
6. Keluar dari Agama
« سَيَكُونُ بَعْدِي مِنْ أُمَّتِي
قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، لَا يُجَاوِزُ حَلَاقِيمَهُمْ، يَخْرُجُونَ
مِنَ الدِّينِ كَمَا يَخْرُجُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، ثُمَّ لَا
يَعُودُونَ فِيهِ… »
“Akan ada sepeninggalku dari
umatku, sekelompok kaum yang rajin membaca al-Qur`an namun bacaan
tersebut tidak melewati tenggorokan mereka (yakni tidak masuk ke dalam
hati mereka). Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah
menembus buruannya. Kemudian mereka tidak akan kembali lagi kepada agama
tersebut…” (HR. Muslim 1067)
7. Membunuhi Kaum Muslimin
« يَقْتُلُونَ أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الأَوْثَان »
“Mereka membunuhi orang-orang Islam, namun membiarkan para penyembah berhala (yakni orang-orang musyrik).” (HR. al-Bukhari 3344)
Demikianlah yang dilakukan
oleh ISIS dan juga gerakan-gerakan radikal teroris khawarij lainnya.
Bagi mereka darah kaum muslimin sangat murah dan tidak ada artinya.
Pembunuhan sadis dan tak berprikemanusiaan itu mereka lakukan dengan
mengatasnamakan jihad dan penegakan syari’at Islam, bahkan
mengatasnamakan “Khilafah Islamiyyah”!! Karena tidak ada cara untuk
memperbaiki umat yang telah rusak ini menurut mereka, kecuali dengan
cara pembunuhan massal!!
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah sejak beberapa abad lalu telah mengatakan,
“Kalau mereka (Khawarij) telah memiliki
kekuatan, niscaya akan merusak bumi semuanya, baik Iraq maupun Syam.
Mereka tidak akan membiarkan seorang bayi laki, maupun bayi perempuan,
pria dewasa maupun wanita dewasa (kecuali pasti mereka bunuh!!). Karena
umat manusia menurut mereka telah rusak dengan tingkat kerusakan yang
tidak bisa diperbaiki kecuali dengan pembunuhan massal!!” (al-Bidayah wa an-Nihayah 10/584-585)
Khawarij adalah Para Pemberontak
Al-Imam al-Hasan bin ‘Ali al-Barbahari rahimahullah
(w. 329 H) mengatakan, “Barangsiapa memberontak kepada pimpinan kaum
muslimin, maka dia adalah Khawarij. Dia telah memecahkan tongkat
persatuan kaum muslimin, menentang sunnah, dan mati dalam kondisi
kematian jahiliyyah.” (Syarhus Sunnah no. 33)
Sebelum pemberontakan
tersebut, telah didahului dengan provokasi-provokasi kepada rakyat, dan
vonis kafir kepada para pimpinan muslimin. Khawarij pertama, telah
mengkafirkan dan memberontak kepada salah seorang khalifah terbaik umat
ini, yaitu ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahkan berhasil membunuh beliau. Maka jangan heran dengan tindakan kaum Khawarij – Teroris pada masa ini!!
Waspada dari ISIS
Maka waspadalah, apabila ada seorang pemuda –atau bahkan putra dan putri Anda sendiri– yang :
- Senang mengikuti kegiatan-kegiatan Ikhwanul Muslimin. Apalagi senang membaca buku-buku Hasan al-Banna dan Sayyid Quthub.
- Senang melihat video-video “jihad” bersenjata, baik di Iraq, Syam, Palestina, atau pun yang lainnya.
Waspadalah wahai para orang
tua, wahai para pendidik, pimpinan masyarakat, dan para alim ulama.
Bentengilah aqidah umat –terutama generasi muda– dari berbagai
penyimpangan. Lindungi mereka dari radikalisme, di samping jauhkan pula
mereka dari liberalisme. Ajarkan kepada mereka aqidah yang benar dan
lurus, yaitu Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Jangan percaya dengan
pernyataan orang-orang yang berpaham liberal dan orang-orang yang tidak
mengerti bahwa setiap yang berjenggot, berbaju muslim yang baik, celana
di atas mata kaki, atau berjilbab lebar, bercadar, serba hitam, maka itu
ciri-ciri teroris. Maka ini adalah kesimpulan dini dari seorang yang
kurang mendalami ajaran Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu alam bish shawab.
sumber:
http://www.darussalaf.or.id/aqidah/isis-al-qaedah-dan-berbagai-aliran-khawarij-lainnya-bahaya-laten-terhadap-islam-dan-umat-islam/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Larangan Duduk Memeluk Lutut Saat Khutbah Jumat
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Tidak sedikit jamaah shalat Jumat yang duduknya dalam keadaan memeluk lutut. Bahkan saking enaknya duduk ...

-
Pembahasan Hadits Tentang Kafaah Dalam kitab Makarim al-Akhlaq, karya Radhiyuddin Abi an-Nashr al-Hasan bin al-Fadhal at-Thabras...
-
do'a setelah sholat fardhu Doa setelah shalat dengan detail sebagai berikut: BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM ALHAMDU LILLAAHI ...
-
Muse are an English alternative rock band from Teignmouth, Devon. Since their inception in 1994, the band has comprised Matthew Bellamy (...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar