Bahaya Riba dan Ancaman bagi Pelakunya

Bismillahi Rahmani Rahim,



Pernahkah anda melihat perusahaan Multi Finance? Bank? Rentenir? kartu kredit?

bukan sesutau yang sulit saat ini untuk menemukan praktek prektek ribawi sekarang

bahkan sekarang malah semakin terang terangan dan mungkin masyarakat sudah menganggap

suatu hal yang lumrah, padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,



الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ

“Riba Itu Ada 73 Pintu (Dosa). Yang Paling Ringan Adalah Semisal Dosa Seseorang Yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri. Sedangkan Riba Yang Paling Besar Adalah Apabila Seseorang Melanggar Kehormatan Saudaranya.”

(HR. Al Hakim Dan Al Baihaqi Dalam Syu’abul Iman Syaikh Al Albani Mengatakan Bahwa Hadits Ini Shahih Dilihat Dari Jalur Lainnya)



lihat betapa hina pelaku dihadapat Allah SWT, masih saja banyak yang terjebak didalam perangkap dajjal

laknatullah pada akhir zaman ini,



pernahkah anda merenungkan Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah memperingatkan riba adalah

bahaya yang nyata, mungkin kita tidak sadar akan jebakan jebakan riba ini, tetapi Rasulullah Juga pernah

bersabda:



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَأْكُلُونَ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang memakan riba. Yang tidak makan secara langsung, akan terkena debunya.” (Hr. Nasa`i, no. 4455, namun dinilai dhaif oleh al-Albani)



inilah sekarang yang sudah terang terangan terjadi di dunia ini, sebagai contoh kongkrit di hadapan kita sekarang, apabila kita ingin membeli rumah sangat susah saat ini untuk membayar langsung secara cash mau tidak mau kita yang menginginkan rumah tinggal buat keluarga harus mencicil dengan syarat syarat riba yang mencekik leher, contoh lain ingin meminjam uang untuk memulai usaha atau mau mengembangkan usaha lalu melakukan pinjaman ke Bank atau perusahan non Bank yang memberikan pinjaman dengan menggunakan syarat syarat riba yang akan selalu merugikan Peminjam ini baru dari segi duniawi belum lagi dari sudut pandang agama pelaku (Pemberi pinjaman, penerima pinjaman, pencatat transaksi, saksi,serta semua pihak yang mendukung terjadinya transaksi RIBA) semua dikenai dosa yang sama dosa yang teramat besar, bayangkan saja sama dengan menzinahi ibu kandung sendiri! hina sekali! dan apakah anda tahu maksud yang tidak melakukan maka akan terkena debunya? mungkin Rasulullah hendak memberitahu bahwa pada saat anda hanya berniat menyimpan harta anda tetapi pada akhirnya terkena RIBA yang anda tidak sadari, ya! BANK! anda tidak menyadari setiap simpanan anda akan diberikan bunga riba sebagai balas jasa kepada anda yang telah menitipkan uang anda kepada lembaga lembaga RIBA! apakah anda sadar? apakah anda tahu? Wallahualam.



Diantara dampak buruk riba adalah sebagai berikut :

– Riba merupakan akhlaq dan perbuatan musuh Allah, Yahudi. Allah Ta’ala berfirman (artinya) : “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang daripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An Nisaa’: 161)

– Pelaku riba akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan seperti orang gila. Allah Ta’ala berfirman (artinya): “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan  seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS. Al-Baqarah: 275)

– Seseorang yang bergelut dan berinteraksi dengan riba berarti secara terang-terangan mengumumkan dirinya sebagai penentang Allah dan rasul-Nya dan dirinya layak diperangi oleh Allah dan rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman (artinya): “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 278-279). Keuntungan apakah yang akan diraih bagi mereka yang telah mengikrarkan dirinya sebagai musuh Allah dan akankah mereka meraih kemenangan jika yang mereka hadapi adalah Allah dan rasul-Nya?!. Dan masih banyak dampak buruk lain yang menunjukkan haramnya praktik riba.



Tinggalkan Riba!

Setelah memperhatikan berbagai dalil yang mengharamkan riba dan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan olehnya, selayaknya kaum muslimin untuk menjauhi dan segera meninggalkan transaksi yang mempraktekkan riba. Bukankah keselamatan dan kesuksesan akan diperoleh ketika menaati Allah dan rasul-Nya. Ketahuilah tolok ukur kesuksesan bukan terletak pada kekayaan! Anggapan yang keliru semacam inilah yang mendorong manusia melakukan berbagai macam penyimpangan dalam agama demi mendapatkan kekayaan, walau itu diperoleh dengan praktek ribawi misalnya.

Bukankah telah cukup laknat Allah dan rasul-Nya sebagai peringatan bagi kaum muslimin? Tentu akal yang sehat dan fitrah yang lurus akan menggiring pemiliknya untuk menjauhi dan meninggalkan  transaksi ribawi. Suatu keanehan jika ternyata di antara kaum muslimin yang mengetahui keharaman dan keburukan riba kemudian nekat menjerumuskan diri ke dalamnya demi memperoleh bagian dunia yang sedikit, renungilah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut, “Satu dirham yang diperoleh oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dan buruk dosanya daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad, shahih).





Demikianlah apa yang bisa kami hadirkan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kami pribadi dan kaum muslimin. Semoga Allah Ta’ala menolong kaum muslimin untuk terlepas dari jeratan riba dan beralih kepada bentuk-bentuk muamalah yang sesuai dengan syariat. Aamiin. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga beliau, para sahabat dan mereka yang berjalan di atas sunnahnya










Tidak ada komentar:

Larangan Duduk Memeluk Lutut Saat Khutbah Jumat

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc   Tidak sedikit jamaah shalat Jumat yang duduknya dalam keadaan memeluk lutut. Bahkan saking enaknya duduk ...