Peningkatan jumlah
kematian akibat virus corona sudah diumumkan otoritas China. Kini lebih dari
4.515 orang yang terkonfirmasi positif terkena virus Corona. Tak hanya
membatasi perjalanan untuk mencegah penyebaran virus, Kota Wuhan kini juga
sudah diisolasi atau dikarantina.
Menanggapi hal ini,
beberapa negara termasuk sudah mengambil langkah untuk mencegah penyebaran
virus corona. Salah satunya merawat seseorang dengan suspect virus corona di
ruang isolasi dan menarik warga negaranya untuk pulang ke negara masing –
masing tetapi Indonesia belum melakukannya karena alasan china tidak
mengizinkan mengevekauasi walaupun negara seperti Jepang dan Amerika Serikat
sudah mengambil langkah tersebut demi keselamatan warga negaranya.
Model karantina atau
isolasi terhadap orang yang tengah menderita penyakit menular pernah dianjurkan
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Wabah penyakit menular pernah terjadi
di masa Nabi Muhammad SAW. Wabah itu ialah kusta yang menular dan mematikan
sebelum diketahui obatnya. Bagi negara-negara yang belum terjangkit mempunyai
hak untuk meproteksi diri dari negara asal virus tersebut dengan cara menolak
kedatangan warga China untuk dating ke negara masing-masing.
Ketika itu Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wasallam pun memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau
melihat orang yang mengalami lepra atau leprosy.
Dalam sebuah hadist,
Rasullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
لاَ
تُدِيمُوا
النَّظَرَ
إِلَى
الْمَجْذُومِينَ
Artinya: "Jangan
kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta." (HR
Bukhori)
Nabi Muhammad
Shallallahu'alaihi Wasallam juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan
berada dekat wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya jika berada di dalam
tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar. Seperti diriwayatkan dalam
hadits berikut ini:
إِذَا
سَمِعْتُمْ
بِالطَّاعُونِ
بِأَرْضٍ
فَلاَ
تَدْخُلُوهَا،
وَإِذَا
وَقَعَ
بِأَرْضٍ
وَأَنْتُمْ
بِهَا
فَلاَ
تَخْرُجُوا
مِنْهَا
Artinya: "Jika
kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi
jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu."
(HR Bukhari)
Dikutip dalam buku
berjudul 'Rahasia Sehat Ala Rasulullah SAW: Belajar Hidup Melalui Hadith-hadith
Nabi' oleh Nabil Thawil, di zaman Rasulullah saw jikalau ada sebuah daerah atau
komunitas terjangkit penyakit Tha'un, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam
memerintahkan untuk mengisolasi atau mengkarantina para penderitanya di tempat
isolasi khusus, jauh dari pemukiman penduduk.
Ketika diisolasi,
penderita diperiksa secara detail, kemudian dilakukan langkah-langkah
pengobatan dengan pantauan ketat. Para penderita baru boleh meninggalkan ruang
isolasi ketika dinyatakan sudah sembuh total.
Tha'un sebagaimana
disabdakan Rasulullah saw adalah wabah penyakit menular yang mematikan,
penyebabnya berasal dari bakteri Pasterella Pestis yang menyerang tubuh
manusia.
Jika umat muslim
menghadapi hal ini, dalam sebuah hadits disebutkan janji surga dan pahala yang
besar bagi siapa saja yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit.
الطَّاعُونُ
شَهَادَةٌ
لِكُلِّ
مُسْلِمٍ
Artinya: "Kematian
karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya). (HR
Bukhori)
Selain Rasulullah, di
masa khalifah Umar bin Khattab juga terdapat wabah penyakit. Dalam sebuah
hadits dicerikatakan, Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam lalu ia
mendapatkan kabar wabah penyakit.
Hadist yang dinarasikan
Abdullah bin 'Amir mengatakan, Umar kemudian tidak melanjutkan perjalanan.
Berikut haditsnya:
أَنَّ
عُمَرَ،
خَرَجَ
إِلَى
الشَّأْمِ،
فَلَمَّا
كَانَ
بِسَرْغَ
بَلَغَهُ
أَنَّ
الْوَبَاءَ
قَدْ
وَقَعَ
بِالشَّأْمِ،
فَأَخْبَرَهُ
عَبْدُ
الرَّحْمَنِ
بْنُ
عَوْفٍ
أَنَّ
رَسُولَ
اللَّهِ
صلى
الله
عليه
وسلم
قَالَ
"
إِذَا
سَمِعْتُمْ
بِهِ
بِأَرْضٍ
فَلاَ
تَقْدَمُوا
عَلَيْهِ
وَإِذَا
وَقَعَ
بِأَرْضٍ
وَأَنْتُمْ
بِهَا
فَلاَ
تَخْرُجُوا
فِرَارًا
مِنْهُ
"
Artinya: "Umar
sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilah bernama Sargh. Saat
itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf
kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika
kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi
jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat
itu." (HR Bukhori).
Dalam hadits yang sama
juga diceritakan Abdullah bin Abbas dan diriwayatkan Imam Malik bin Anas,
keputusan Umar sempat disangsikan Abu Ubaidah bin Jarrah. Dia adalah pemimpin
rombongan yang dibawa Khalifah Umar.
Menurut Abu Ubaidah,
Umar tak seharusnya kembali karena bertentangan dengan perintah Allah SWT. Umar
menjawab dia tidak melarikan diri dari ketentuan Allah SWT, namun menuju
ketentuanNya yang lain. Jawaban Abdurrahman bin Auf ikut menguatkan keputusan
khalifah tidak melanjutkan perjalanan karena wabah penyakit.
Agar dijauhkan dari
wabah penyakit seperti virus corona, selain berdoa, kita juga wajib menjaga
kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Dan
periksa ke dokter bila mengalami demam, sakit tenggorokan atau sesak nafas
sepulang dari Wuhan atau China.