Kisah Seorang Arab Badui Bersama Rasulullah, Tangisan Rasulullah Yang Mengguncang Arsy

Dalam sebuah riwayat dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau  mendengar  seseorang  di  hadapannya bertawaf,  sambil berzikir:  “Ya  Karim!  Ya Karim!”Rasulullah  s.a.w.  menirunya  membaca  “Ya  Karim!  Ya  Karim!”  Orang  itu  Ialu berhenti di  salah  satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”
Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai  orang  tampan!  Apakah  engkau  memang  sengaja  memperolok-olokkanku, karena  aku  ini  adalah  orang  Arab  badui?  Kalaulah  bukan  karena  ketampananmu  dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya  percaya  dengan  mantap  atas  kenabiannya,  sekalipun  saya  belum  pernah melihatnya,   dan   membenarkan   kenabiannya,   sekalipun   saya   belum   pernah   bertemu dengannya,” kata orang Arab badui itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah’.. aku inilah Nabimu  di  dunia  dan  penolongmu  nanti  di  akhirat!”  Melihat  Nabi di  hadapannya,  dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannnya, Ketahuilah, ALLAH mengutusku bukan untuk menjadi  seorang  yang  takabbur  yang  meminta  dihormati,  atau  diagungkan,  tetapi  demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad!  ALLAH mengucapkan salam kepadamu dan berfirman: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih ALLAH. Ketahuilah bahwa ALLAH akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti,  akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu,  Jibril kemudian pergi. Kemudian Rasululllah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun menyampaikan kabar dari Malaikat yang mulia Jibril Alaihissalam itu kepada arab badui.
Maka orang Arab itu pula berkata: “Demi keagungan serta kemuliaan ALLAH,  jika ALLAH akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya!” kata orang Arab badui itu.
“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan ALLAH?” Rasulullah bertanya  kepadanya.
‘Jika  ALLAH  akan  memperhitungkan dosa-dosa  hamba,  maka hamba akan  memperhitungkan  betapa  kebesaran  maghfirahnya,’  jawab  orang  itu.
‘Jika  Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba,  maka hamba akan memperhitungkan betapa  keluasan  pengampunan-Nya.  Jika  Dia memperhitungkan kekikiran hamba,   maka hamba akan memperhitungkan pula betapa mulia kedermawanannya!’
Mendengar  ucapan  orang  Arab  badui  itu,  maka  Rasulullah  s.a.w.  pun  menangis mengingatkan  betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Karenanya Malaikat Jibril turun kembali seraya berkata:

“Ya Muhammad! ALLAH menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa ALLAH  tidak  akan  menghisab  dirinya,  juga  tidak  akan  memperhitungkan  kemaksiatannya. ALLAH sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan  menjadi temanmu di syurga nanti!”. Setelah mendengar perkabaran itu Rasulullah pun mengabarkannya kepada arab badui dan alangkah senangnya orang Arab badui itu  mendengar berita tersebut. la pun  menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

sumber: http://kisahislamikita.blogspot.co.id/2013/11/kisah-seorang-arab-badui-bersama.html

Membongkar fitnah tentang kerajaan Saudi Arabia

Banyak yang berkata bahwa kerjaan Saudi Arabia atau Kingdom of Saudi Arabia adalah bentukan Zionist melalui Lawrence of arabia beserta Imam Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab, seharusnya umat Islam harus tabayyun jangan sampai tertipu oleh pihak pihak yang tidak menginginkan umat Islam bersatu menjadi kuat, sebelum kita membahas lebih lanjut TS mau bertanya kepada pembaca, apakah mungkin orang yang sudah meninggal  puluhan tahun bisa hidup kembali? Saya ingin memberikan potongan ayat dari Al Qur’an.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian. [al-Hujurât/49:6].
Maka kita mendapatkan pelajaran bahwa kita harus telita kepada setiap berita yang kita terima, apakah berita ini benar ataukah ini palsu/ fake/ hoax.
Selanjutnya saya ingin memberikan penjelasan singkat tentang adakah hubungan Kerajaan Saudi arabia dengan imam Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab dan Lawrence

dibawah ini adalah Biografi T. E. Lawrence

Thomas Edward Lawrence, CB, DSO (16 August 1888 – 19 May 1935) was a British author, archaeologist, military officer, and diplomat. He was renowned for his liaison role during the Sinai and Palestine Campaign and the Arab Revolt against the Ottoman Empire during the First World War. The breadth and variety of his activities and associations, and his ability to describe them vividly in writing, earned him international fame as Lawrence of Arabia—a title used for the 1962 film based on his wartime activities.


Kita dapat melihat bersama tanggal lahir dan tanggal kematiannya yaitu 16 August 1888 – 19 May 1935, lalu selanjutnya saya akan memberikan Biografi tentang Imam Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab:

Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab (/wəˈhɑːb/; Arabic: محمد بن عبد الوهاب‎‎; 1703 – 22 June 1792) was an Arabian religion reformer from Najd in central Arabia who founded the movement now called Wahhabism.[2][3][4][5][6] He rejected certain common Muslim practices which he regarded as amounting to either religious innovation (bid‘ah) or polytheism (shirk).[citation needed]

Ibn 'Abd al-Wahhab's pact with Muhammad bin Saud helped to establish the Emirate of Diriyah, the first Saudi state,[7] and began a dynastic alliance and power-sharing arrangement between their families which continues to the present day in the Kingdom of Saudi Arabia.[8] The Al ash-Sheikh, Saudi Arabia's leading religious family, are the descendants of Ibn ʿAbd al-Wahhab, and have historically led the ulama in the Saudi state,[9] dominating the state's clerical institutions.[10]



Maka sudah kita lihat pula kapan Beliau lahir dan kapan beliau meninggal (1703 – 22 June 1792), jadi tidak mungkin apabila Imam Muhammad ibn Abdul Wahhab mendapat pertolongan dari T. E. Lawrence untuk membuat pemberontakan dari khalifah Usmaniah turki. Fakta pertama sudah terlihat bahwa Muhammad bin Abdul Wahab tidak mungkin bertemu TE Lawrence dikarenakan Imam Muhammad bin Abdul Wahhab telah meninggal 96 tahun lebih awal sebelum kelahiran TE Lawrence. #fakta1





















Apakah Tanda-Tanda Datangnya Dajjal Kian Dekat? Waspadalah! Dajjal Sudah Ada, Namun Allah Belum Izinkan Untuk Muncul!

Dajjal adalah bencana terbesar bagi seluruh umat manusia pada akhir zaman untuk semua agama yang mempercayai yang Maha Esa, pemilik langit dan bumi beserta isinya, yang Maha Segala-galanya. Mengapa demikian? Karena Dajjal akan datang ke dunia dengan membawa berbagai macam fitnah dan akan menyesatkan manusia hingga benar-benar tersesat hingga akhir zaman.
Dajjal sebenarnya sudah ada, namun hingga kini Allah belum mengizinkan Dajjal untuk muncul ke hadapan kita. Namun jika sudah waktunya nanti, Dajjal pasti akan muncul dengan membawa berbagai macam fitnah hingga akhir zaman. Ini adalah ujian… Ujian bagi seluruh umat manusia…
Kisah Sahabat Rasullulah Bertemu Dajjal
Dikisahkan bahwa ada salah seorang lelaki sahabat Rasulullah yang pernah melihat wujud asli dan bertemu dengan Dajjal. Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu riwayat Imam Muslim, diriwayatkan dari Fatimah binti Qais bahwa beliau radhiallahu ‘anhu berkata:
“Saya mendengar juru panggil Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru: Shalat Jama’ah! Shalat jama’ah” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau apabila ada sesuatu yang sangat penting). Fatimah binti Qais melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar. Setelah shalat berjama’ah Rasulullah menahan para sahabat dan bersabda:
“Demi Allah sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasranai kini telah memeluk islam dan membaiatku. Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang al-Masih ad-Dajjal.”
Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari tersebut:
“Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama beberapa hari. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau ditengah laut didaerah tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.
Setelah itu mereka masuk ke dalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
Mereka berkata, “Celaka, dari jenis apakah kamu ini?”.
Ia menjawab, “Saya adalah al Jassasah (Pengintai)”.
Mereka bertanya, “Apakah al Jassasah itu?”
Tanpa menjawab, ia berkata, “Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!”
Tamim ad Dari berkata, “Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.”
Kami berkata, “Celaka, siapakah kamu ini?”
Ia menjawab, “Kalian mampu menemukanku, takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?”
Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan teradamparlah kami di pulau ini. “
Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata, “Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada didaerah Baisan?”
Kami berkata, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”
Ia berkata, “Saya menanyakan apakah pohon-pohon korma itu berbuah?”
Kami menjawab, “Ya.”
Ia berkata, “Adapun pohon-pohon korma itu maka ia (sebentar lagi) hampir saja tidak akan berbuah lagi.”
Kemudian ia berkata lagi, “Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia.”
Mereka berkata, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”
Ia bertanya, “Apakah ia tetap berair?”
Kami menjawab, “Ya.”
Ia berkata, “Adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis.”
Kemudian ia berkata lagi, “Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar.”
Mereka menjawab, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”
Ia bertanya, “Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?”
Kami menjawab, “Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.”
Lalu ia berkata lagi, “Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi (  الأمّى ّ / tidak dapat baca tulis), apa sajakah yang sudah ia perbuat?”
Mereka menjawab, “Dia telah keluar dari Mekkah dan tinggal di Yasrib (Madinah).”
Lalu ia bertanya, “Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?”
Kami menjawab, “Ya.”
Ia bertanya, “Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?”
Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan mereka dan telah tampak orang-orang Arab yang bersama dengannya, dan mereka menaatinya.
Lalu ia berkata, “Apakah itu semua telah terjadi?”
Kami menjawab, “Ya.”
Ia berkata, “Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al-Masih ad-Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka Bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekah dan Thaibah (sekarang Madinah), kedua negeri itu terlarang atau diharamkan bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celah kota itu terdapat malaikat yang menjaganya.”
Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah, inilah Taibah (sekarang kota Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal seperti ini kepada kalian?’”
Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah dan Mekkah.”
“Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun menghafalnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [HR. Muslim]
Hadits diatas memberi beberapa petunjuk yakni:
  • Dajjal tinggal disebuah pulau
  • Dan letak pulau tersebut berjarak 30 hari perjalanan dengan berlayar dari Syria
Selain itu, kita juga dapat mengetahui bahwa Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah, namun Allah belum mengizinkannya untuk keluar. Ia akan keluar jika Allah telah mengizinkan dan akan dibunuh oleh nabi Isa A.S.
Selain itu, digosipkan bahwa Dajjal ada disuatu pulau yang berada di laut Mediterania dan kini termasuk wilayah Turki bagian selatan yang bernama Pulau Sedir (koordinat 36°59′34.5″N 28°12′20″E).
https://mohdzopfan.files.wordpress.com/2014/01/5.jpg?w=617&h=348
Terlihat bangunan bermata satu yang ternyata bohong di Pulau Sedir yang berada di selatan Turki. Aslinya pulau itu tak terdapat bangunan seperti itu. Lagi pula pertanda lokasi pulau ini tak terdapat di Quran ataupun hadist.
Gosip itu muncul karena ada beberapa foto di pulau itu yang memperlihatkan sebuah rumah besar dengan simbol dewa Mesir bermata satu “Ra”, lengkap dengan kolam renang dan rumag kaca berbentuk bola mata.
Lalu, ketika ditelusuri ternyata tidak ada bangunan seperti itu di pulau tersebut, alias kosong. Namun lautan Mediterania atau pulau itu ada dibagian barat dari Arab Saudi dimana Rasulullah ketika itu bersabda, dan bukan di wilayah Timur.
Kemudian ada lagi sebuah pulau yang digosipkan tempat Dajjal akan turun, yaitu Pulau Socotra (koordinat 12°29′05.5″N 53°50′38.4″E) yang kini menjadi bagian dari Yaman dan berada dilepas pantai Yaman bagian selatan atau di Laut Arab, atau disebelah timur benua Afrika.
Pulau itu sebenarnya sudah dikenal para pelaut dunia dan masyarakat di daerah itu sebagai tempat persinggahan sejak ratusan tahun lalu. Pulau itu juga termsuk besar, panjang pulau itu 132 kilometer dan lebarnya sekitar 40 kilometer!
Kini pulau yang awalnya tak berpenghuni itu menjadi daerah wisata yang sangat menarik kerena memiliki keanekaragaman flora yang sangat unik dan indah karena speciesnya tak ada di tempat lain.
https://i1.wp.com/socotra.info/assets/galleries/35/geo_map_.jpg
Enam Hal tentang Dajjal yang Harus Diketahui
Hal yang pasti adalah kiamat takkan pernah terjadi jika tanda-tandanya tak ditemukan. Misalnya munculnya Imam Al Mahdi, turunnya Nabi Isa dan juga sosok mengerikan yang kita kenal dengan Dajjal. Dari semua tanda ini Dajjal lah yang harus jadi perhatian kita. Makhluk ini adalah representasi kesesatan yang nyata dan dimampukan oleh Allah melakukan hal-hal menakjubkan agar bisa menyesatkan lebih banyak manusia.
Berikut adalah ciri-ciri serta hal-hal yang berkaitan dengan Dajjal yang wajib untuk kita ketahui.
1. Ciri Fisik Dajjal
dajjal 01Ulama pernah mendebatkan tentang sosok Dajjal ini. Sebagian menganggap ia adalah wujud dari peradaban maju atau sebuah bangsa.
Namun sebagian lagi mengatakan jika Dajjal adalah manusia. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadist, Rasul berkata, “Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting rambutnya, hilang cahaya matanya.”
Dari Hadist diatas ini maka bisa disimpulkan jika Dajjal adalah seorang manusia dan masih muda.
Ciri-ciri Dajjal juga disinggung dalam hadist sebelumnya, berambut keriting dan hilang cahaya matanya.
Tak hanya itu, Dajjal juga sering dicirikan dengan sosok yang buta pada sebelah matanya.
Serta tanda terakhir adalah tulisan di dahinya yang mempunyai lafal arab “Kaf” “Fa” “Ro” yang artinya adalah kafir. Namun tulisan ini hanya bisa dilihat mereka yang benar-benar beriman kepada Allah.
2. Mereka Para Pengikut Dajjal
Zionis-rabi-yahudi-mengenakan-thayalisahSering diceritakan pula jika Dajjal akan jadi pemimpin dari sebuah kaum yang nantinya akan berkonfrontasi dengan umat Islam. Dalam sebuah hadist, Nabi menjelaskan siapa mereka yang jadi pengikut dajjal ini :
“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan 70 ribu orang, mereka memakai semacam thayalisah (sejenis kain yang diselempangkan di pundak).”
“Termasuk para pengikut Dajjal adalah orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an namun tak melewati tenggorokan mereka”.
Maksudnya adalah Muslim tapi tidak benar-benar memahami apa yang dianutnya. Mereka semua ini akan disenangkan oleh Dajjal dengan berbagai tipu muslihat, namun pada akhirnya akan masuk ke dalam nerakanya Allah selama-lamanya.
3. Kemampuan Dajjal yang Harus Diwaspadai
Dajjal adalah fitnah terberat manusia di zaman akhir dan Allah memang memberi makhluk tersebut kemampuan untuk melakukan hal-hal yang mencengangkan.
gold and coins
Harta
Dalam banyak riwayat dikatakan jika Dajjal mampu menggenggam surga dan neraka. Manusia di akhir zaman nanti akan dihadapkan dengan ini.
Tapi, sesungguhnya apa yang jadi surganya Dajjal jadi nerakanya Allah dan sebaliknya.
Tak hanya mampu membawa surga dan neraka, Dajjal juga bisa membunuh seseorang dan menghidupkannya lagi.
Tak hanya itu, Dajjal bisa memerintah Bumi dan juga mampu menurunkan hujan. Satu lagi yang jadi kemampuan terbesar Dajjal adalah, pemberian harta-harta yang jumlahnya tak bisa dikira dan hanya diberikan kepada mereka yang mau mengikuti perintahnya.
4. Imam Al Mahdi akan Memerangi Dajjal
Pada masa Dajjal berkuasa, dunia akan dipenuhi dengan kecarut-marutan. Orang-orang Islam yang lemah imannya akan berbondong-bondong keluar dari agama ini. Di saat kalut seperti ini Allah pun mengutus Al Mahdi, sosok yang dijanjikan Rasul akan membawa dunia menjadi tentram dan Islam berada di masa kejayaannya.
Al Mahdi akan melakukan pergolakan dengan Dajjal dan pasukannya. Namun dalam sebuah riwayat disebutkan jika Al Mahdi seperti kesulitan menahan gempuran Dajjal. Namun sesuai janji Allah lagi, Al Mahdi mampu memungkasi era kezaliman Dajjal saat makhluk ini berhasil dibunuh oleh Nabi Isa.
5. Dajjal Mati Terhina di Tangan Nabi Isa a.s.
Nabi Isa akan turun sesuai janji Allah. Misi utamanya adalah untuk membantu Al Mahdi menegakkan kekhalifahan dan juga menghabisi Dajjal. Dalam sebuah hadist, pada akhirnya Nabi Isa akan mampu membunuh Makhluk terkutuk ini. Rasul berkata “Sesungguhnya Isa bin Maryam akan membunuh Dajjal di Bab Lud,” Hadist Riwayat Ahmad, Turmudzi, dan Nuaim Bin Hamad.
Nabi Isa dikatakan akan membunuh Dajjal dengan menancapkan sebuah tombak. Setelah itu, berangsur-angsur Bumi menjadi tempat yang penuh berkah dan dipimpin oleh seorang khalifah yang dijanjikan, Imam Al Mahdi.
Bab Lud, tempat Nabi Isa akan membunuh Dajjal
Bab Lud, tempat Nabi Isa akan membunuh Dajjal
6. Hal-Hal yang Bisa Kita Lakukan Agar Terhindar dari Dajjal
Dajjal adalah fitnah besar, kita takkan pernah sanggup untuk melawan kengeriannya. Bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan jika nantinya banyak Muslim yang paginya masih teguh memegang Islam, namun sore harinya menjadi kafir setelah melawan Dajjal. Sampai kedatangan Al Mahdi, maka kita dianjurkan untuk berlindung dan menghindar.
Salah satu caranya dengan menghafalkan 10 ayat pertama Surat Al Kahfi, lalu sebisa mungkin menghindari dan bersembunyi darinya, serta cara terakhir adalah dengan menetap di Mekkah atau Madinah. Dajjal dan pengikutnya tidak akan mampu masuk ke dalam dua kota ini lantaran Allah telah menyuruh para malaikat untuk menjaganya.
Pertanyaan pentingnya, apakah masa kita sekarang ini sudah dekat dengan Dajjal?. Kabar baiknya, sepertinya masih belum. Pasalnya, ada lima fase zaman menurut Nabi, dan barulah Dajjal akan keluar ketika fase terakhir selesai. Kita, menurut yang disampaikan Nabi itu masih berada di fase keempat menjelang kelima.
Meskipun demikian, kita wajib untuk tetap berlindung dari fitnah terbesar akhir zaman ini. Tetap ikuti Al-Qur’an, Sunnah dan Ulama agar hidup kita bisa terselamatkan dari hal-hal yang demikian.
Danau Tiberias Menyusut, Dajjal Akan Segera Muncul?
Tiberias merupakan danau air tawar yang posisinya paling rendah di dunia. Secara geografis wilayahnya terletak di Palestina dan Suriah, namun saat ini sudah dikuasai oleh Israel. Danau ini menjadi sumber air bersih bagi penduduk Israel untuk pertanian, sanitasi, dan air minum.
Danau Tiberias ternyata memiliki arti penting bagi umat Islam. Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa danau yang juga dijuluki Galilee ini menandai kedatangan Dajjal, sosok eskatologi Islam yang dilaknat Allah dan akan muncul pada akhir zaman.
Ironisnya, kondisi saat ini menunjukan debit air Tiberia yang terus menurun dengan drastis. Sejumlah pakar menyebutkan bahwa saat ini hanya tinggal menunggu waktu untuk mengering. Lantas benarkah Dajjal akan segera muncul dan membuat kerusakan di muka bumi?
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/86/Map_of_Tiberias_cs.png
Danau Kinneret (Tiberias)
Pemerintah Israel dikutip dari situs http://www.savekinneret.com, menjelaskan bahwa  Danau Kinneret (Tiberias) sedang mengering. Hal ini disebabkan curah hujan di wilayah tersebut di bawah rata-rata. \
Sedangkan ketinggian air kini sudah berada pada “garis hitam”, di mana air tidak akan bisa dipompa lagi dan menyebabkan gangguan pada pasokan air.
Setiap hari, sekitar 1,7 juta meter kubik air terkuras dari Danau Tiberia atau sekitar 400 juta meter kubik per tahun. Dengan kondisi ini, debit air terus menurun dan diperkirakan akan terus terjadi. Mengingat di Israel terjadi peningkatan populasi, baik karena kelahiran, migrasi orang orang Yahudi dari berbagai penjuru dunia menuju Israel, maupun kebutuhan industri dan pertanian di sana.
Sesekali debit air mengalami peningkatan jika iklim dan cuaca dan mendukung. Namun, hingga kini kondisi permukaanya masih bertengger di garis hitam. Hal ini menjadi persoalan serius  bagi negara tersebut.
Ternyata tidak hanya menjadi masalah serius bagi Israel, persoalan penyusutan Danau Tiberia menjadi tanda kemunculan Dajjal. Sosok makhluk bermata satu ini menjadi musuh umat Islam yang kehadirannya masih menjadi misteri. Namun Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda bagaimana kemunculan Dajjal. Salah satu tandanya adalah turunnya permukaan air danau ini.
Dengan berita ini, tentu saja penyusutan Danau Tiberias menjadi salah satu tanda kemunculan Dajjal, dan kita harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar terhindar dari fitnah Dajjal.
Misteri Istana Dajjal / Kingdom Palace di Atas Bukit Bergaram Sudah Diprediksi Nabi Muhammad
Ternyata tanda-tanda kiamat sudah dekat telah muncul hingga sekarang. Salah satu tanda kiamat adalah munculnya Dajjal dan kemunculan Dajjal sudah di prediksi oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadisnya.
Sungguh Ajaib, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan bahwa salah satu indikasi akan keluarnya Ad-Dajjal / Anti-Christ / Tanda Kiamat, bilamana kebanyakan manusia menjadi acuh tak acuh dengan perkara fitnah oleh pengikut Ad-Dajjal ini dan bahkan para ulamanya pun meninggalkan kewajibannya untuk memperingatkan kaum muslimin perihal fitnah Ad-Dajjal dari atas mimbar da’wah, hanya sebagian kecil saja yang menda’wahkannya.
Padahal disetiap akhir tahiyyat akhir, kita disunahkan untuk berdoa meminta perlindungan dari fitnah Dajjal. Sepertinya, kondisi umat Islam saat ini terlena mengejar cinta dunia dan lupa hari akhir jaman.

ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻻَ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝُ
ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺬْﻫَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻩِ ﻭَﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺘْﺮُﻙَ ﺍﻷَْﺋِﻤَّﺔُ ﺫِﻛْﺮَﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﺑِﺮِ

“Sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai manusia menjadi heran dengan perkaranya (Ad-Dajjal) dan sampai para mubaligh di atas mimbar-mimbar tidak memperingatkannya (soal Ad-Dajjal).” (HR Ahmad – Shahih)
Di Jabal Habsyi, terletak 12,5 km dari kota Madinah Al-Munawwarah terdapat suatu bukit yang di puncaknya dibangun suatu gedung yang diberi nama Kingdom Palace. Apakah “Kingdom Palace” itu?
Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, kelak di akhir zaman Dajjal akan terus menyerang semua manusia dan semua tempat, hingga sampailah Dajjal di kota Madinah Al-Munawwah, akan tetapi Dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya. Maka akan berguncanglah kota Madinah dengan 3 kali gempa.
Sebelumnya Madinah tidak pernah mengalami gempa, sejak Rasulullah Shallallahu a’laihi wa sallam memasuki Madinah Al-Munawwarah dikala hijrah hingga akhir zaman kota Madinah tidak akan pernah mengalami gempa terkecuali saat itu, yakni saat datangnya Dajjal laknatullah di depan gerbang Madinah Al-Munawwarah.
Kingdom Palace di atas Jabal Habsyi Madinah satelit 01
Kingdom Palace di atas Jabal Habsyi (via satelit)
Pada saat itu Madinah akan mengalami gempa sebanyak 3 kali guncangan sehingga menyebabkan berhamburanlah semua orang kafir dan munafik. Maka berkata Imam Ibn Hajar di dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari bahwa di kala itu Rasul mengatakan munafik, fasik, kafir, semuanya keluar dari Madinah menuju Dajjal di sebuah bukit itu kecuali orang–orang mukhlisin, yakni orang-orang yang mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang tidak akan bergeming dari Madinah Al-Munawwarah.
Imam Ibn Hajar menukil salah satu hadits dalam kitabnya Fathul Baari bi Syarah Shahih Bukhari dengan sanad yang shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjelaskan:
Dajjal itu berkata, “Itu masjid Muhammad, itu masjid Nabawi yang harus kita kuasai”.
Dari kejauhan Dajjal sudah menunjuknya, kubah hijau masjidnya Rasulullah Shallallahu a’laihi wa Sallam telah ditunjuk oleh Dajjal dan berkata, “Itu masjid Muhammad, itu masjid Muhammad, kita harus sampai kesana”.
Lantas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari di saat itu Madinah mempunyai 7 pintu, dan disetiap pintunya dijaga oleh 2 malaikat sehingga Dajjal tidak bisa masuk ke dalamnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Al-Masih Ad-Dajjal tidak akan bisa memasuki Madinah yang pada saat itu memiliki 7 gerbang (pintu) yang disetiap gerbangnya akan dijaga oleh 2 malaikat [Shahih Bukhari].
Jika kita melihat peta Madinah Al-Munawwarah saat ini akan terlihat 7 jalan utama untuk memasuki kota Madinah Al-Munawwarah. Ketujuh jalan tersebut adalah berasal dari Jeddah, Makkah, Rabigh, Bandara, Tabuk, dan 2 lagi dari wilayah sekitarnya.
7 pintu-masuk-kota-madinah-google-maps
Jika kita melihat peta Madinah Al-Munawwarah saat ini akan terlihat 7 jalan utama untuk memasuki kota Madinah Al-Munawwarah. Ketujuh jalan tersebut adalah berasal dari Jeddah, Makkah, Rabigh, Bandara, Tabuk, dan 2 lagi dari wilayah sekitarnya.
Lalu siapa yang memberi pengetahuan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengenai kota Madinah Al-Munawwarah di era modern seperti sekarang ini hingga mengetahui ada 7 pintu jalan utama?. Inilah salah satu bukti kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dalam sebuah hadits, dari Abdullah bin Syafiqq, dari Muhjin bin Adra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam bersabda di hadapan orang banyak
“Hari Pembebasan, Hari Pembebasan, Hari Pembebasan!” dan mengulanginya 3 kali.
Lalu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya oleh salah seorang sahabat, “Apakah Hari Pembebasan itu?”
Dijawab, “Dajjal (penipu pada akhir zaman), Dajjal akan datang, memanjat dan menetap di atas Jabal Habsyi, melihat ke arah Madinah dan bertanya kepada para pengikutnya; ‘Adakah Anda melihat Istana Putih itu? Itulah Masjid Muhammad’.”
Kemudian Dajjal berusaha mendekati Kota Madinah dan mencari jalan di setiap sudut. Tetapi malaikat menghalanginya dengan pedang. Dan Dajjal akan sampai ke tanah lapang al-Jurf dan membuat kemah. Madinah akan bergetar sebanyak 3 kali dan akan ada orang munafik lelaki dan wanita keluar untuk menyertai Dajjal. Ini adalah hari pembebasan.” [Syaikh Musthafa al-‘Adawi dalam Sahih al-Musnad, Hadis al-Fitan].
Kemudian dalam sebuah hadits lain disebutkan bahwasanya Abu Said meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Dajjal akan tiba dan dia terlarang untuk memasuki kota Madinah. Dia akan tinggal di sebuah daerah bergaram di sekitar Madinah”. [Shahih Bukhari].
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dajjal akan mendaki gunung dan melihat ke arah kota Madinah. Kemudian dia akan megatakan kepada para pengikutnya, ‘Kalian melihat Istana Putih itu? Itu adalah masjidnya Ahmad’” [Hakim dalam Mustadrak Shahih sesuai syarat dari Imam Muslim].
Kini, di pinggiran kota Madinah tepatnya di Jabal Habsyi sekitar 7 km dari Madinah Al-Munawarah telah berdiri sebuah bangunan megah yang didirikan oleh kerajaan Arab Saudi.
Istana Dajjal Kingdom Palace dan Mesjid Nabawi Google Earth 01
Mesjid Rasulullah, Mesjid Nabawi (disebelah kanan, dikejauhan), terlihat dari Kingdom Palace (pict: Google Earth)
Bangunan tersebut dikenal dengan nama resmi “Kingdom Palace” atau Istana Kerajaan Saudi, tetapi penduduk setempat menurut sumber di beberapa blog dan Youtube menyebutnya sebagai “Dajjal Palace” atau Istana Dajjal. Banyak ulama mengatakan bahwa bangunan tersebut dibangun di atas Gunung Bergaram (Gunung yang mineralnya mengandung unsur garam) sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di atas.
Dan jika kita lihat dari Istana Kerajaan (Kingdom Palace) yang berada di atas Jabal Habsyi maka Masjid Nabawi berada lurus di timur Istana tersebut. Begitu pun bila kita tarik garis lurus dari Madinah al munawarah ke Kingdom Palace maka akan berujung di negara Israel, sebagaimana kita ketahui disana terdapat danau Thabari (Sea of Galilee) atau Tiberias (koordinat 32°48′56″N 35°35′27.2″E). Dinamakan danau Tiberias karena kota Tiberias ada dipinggir danau itu.
Danau itu menjadi salah satu tanda kemunculan Dajjal dengan surut airnya, yang sekarang airnya sudah surut sepertiganya, padahal sejak dahulu permukaan airnya tidak pernah surut.
Kita pun telah melihat sekarang ini Masjid Nabawi di dominasi warna putih, tampak sangat besar dan megah juga indah bagaikan Istana Putih bahkan dilihat dari luar angkasa pun terlihat putih kemilau seperti yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Padahal pada saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengucapkan hadits di atas, saat itu Masjid Nabawi masih sangat sederhana yang hanya terbuat dari lumpur basah berwarna kecoklatan dan juga batu bata, dan beratap pelepah daun kurma, tidak seperti sekarang yang sangat megah bak Istana Putih.
Darimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapatkan pengetahuan tersebut? Inilah salah satu tanda bukti lagi kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai utusan Allah yang telah nyata adanya. Semoga kita lebih bersemangat dalam beribadah, beramal shaleh dan mengurangi perbuatan yang sia-sia dalam mengisi sisa usia kita.
Kingdom Palace atau Istana Kerajaan Saudi, yang berada sekitar 12 kilometer sebelah barat laut kota Madinah atau yang berada di koordinat 24°30′06.5″N 39°32′41.6″ ini memang sangat megah. Apakah Dajjal akan turun disana?
Wallahu’alam bishawab.

sumber

Ghoror, Judi dan Riba dalam Asuransi

Seakan-akan masa depan seseorang selalu suram. Akan terjadi kecelakaan, rumah tidak aman dan bisa saja terbakar atau terjadi pencurian, perusahaan pun tidak bisa dijamin berjalan terus, pendidikan anak bisa jadi tiba-tiba membutuhkan biaya besar di tahun-tahun mendatang. Itulah gambaran yang digembosi pihak asuransi. Yang digambarkan adalah masa depan yang selalu suram. Tidak ada rasa tawakkal dan tidak percaya akan janji Allah yang akan selalu memberi pertolongan dan kemudahan. Kenapa asuransi yang selalu dijadikan solusi untuk masa depan? Ulasan sederhana kali ini akan mengulas mengenai asuransi dan bagaimanakah seharusnya kita bersikap.

Mengenal Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. (Wikipedia)

Berbagai Alasan Terlarangnya Asuransi
Berbagai jenis asuransi asalnya haram baik asuransi jiwa, asuransi barang, asuransi dagang, asuransi mobil, dan asuransi kecelakaan. Secara ringkas, asuransi menjadi bermasalah karena di dalamnya terdapat riba, qimar (unsur judi), dan ghoror (ketidak jelasan atau spekulasi tinggi).
Berikut adalah rincian mengapa asuransi menjadi terlarang:

1. Akad yang terjadi dalam asuransi adalah akad untuk mencari keuntungan (mu’awadhot). Jika kita tinjau lebih mendalam, akad asuransi sendiri mengandung ghoror (unsur ketidak jelasan). Ketidak jelasan pertama dari kapan waktu nasahab akan menerima timbal balik berupa klaim. Tidak setiap orang yang menjadi nasabah bisa mendapatkan klaim. Ketika ia mendapatkan accident atau resiko, baru ia bisa meminta klaim. Padahal accident di sini bersifat tak tentu, tidak ada yang bisa mengetahuinya. Boleh jadi seseorang mendapatkan accident setiap tahunnya, boleh jadi selama bertahun-tahun ia tidak mendapatkan accident. Ini sisi ghoror pada waktu.
Sisi ghoror lainnya adalah dari sisi besaran klaim sebagai timbal balik yang akan diperoleh. Tidak diketahui pula besaran klaim tersebut. Padahal Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang jual beli yang mengandung ghoror atau spekulasi tinggi sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah, ia berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari jual beli hashoh (hasil lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan melarang dari jual beli ghoror (mengandung unsur ketidak jelasan)” (HR. Muslim no. 1513).

2. Dari sisi lain, asuransi mengandung qimar atau unsur judi. Bisa saja nasabah tidak mendapatkan accident atau bisa pula terjadi sekali, dan seterusnya. Di sini berarti ada spekulasi yang besar. Pihak pemberi asuransi bisa jadi untung karena tidak mengeluarkan ganti rugi apa-apa. Suatu waktu pihak asuransi bisa rugi besar karena banyak yang mendapatkan musibah atau accident. Dari sisi nasabah sendiri, ia bisa jadi tidak mendapatkan klaim apa-apa karena tidak pernah sekali pun mengalami accident atau mendapatkan resiko. Bahkan ada nasabah yang baru membayar premi beberapa kali, namun ia berhak mendapatkan klaimnya secara utuh, atau sebaliknya. Inilah judi yang mengandung spekulasi tinggi. Padahal Allah jelas-jelas telah melarang judi berdasarkan keumuman ayat,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maysir (berjudi), (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90). Di antara bentuk maysir adalah judi.

3. Asuransi mengandung unsur riba fadhel (riba perniagaan karena adanya sesuatu yang berlebih) dan riba nasi’ah (riba karena penundaan) secara bersamaan. Bila perusahaan asuransi membayar ke nasabahnya atau ke ahli warisnya uang klaim yang disepakati, dalam jumlah lebih besar dari nominal premi yang ia terima, maka itu adalah riba fadhel. Adapun bila perusahaan membayar klaim sebesar premi  yang ia terima namun ada penundaan, maka itu adalah riba nasi’ah (penundaan). Dalam hal ini nasabah seolah-olah memberi pinjaman pada pihak asuransi. Tidak diragukan kedua riba tersebut haram menurut dalil dan ijma’ (kesepakatan ulama).

4. Asuransi termasuk bentuk judi dengan taruhan yang terlarang. Judi kita ketahui terdapat taruhan, maka ini sama halnya dengan premi yang ditanam. Premi di sini sama dengan taruhan dalam judi. Namun yang mendapatkan klaim atau timbal balik tidak setiap orang, ada yang mendapatkan, ada yang tidak sama sekali. Bentuk seperti ini diharamkan karena bentuk judi yang terdapat taruhan hanya dibolehkan pada tiga permainan sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِى نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ
“Tidak ada taruhan dalam lomba kecuali dalam perlombaan memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda” (HR. Tirmidzi no. 1700, An Nasai no. 3585, Abu Daud no. 2574, Ibnu Majah no. 2878. Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani). Para ulama memisalkan tiga permainan di atas dengan segala hal yang menolong dalam perjuangan Islam, seperti lomba untuk menghafal Al Qur’an dan lomba menghafal hadits. Sedangkan asuransi tidak termasuk dalam hal ini.

5. Di dalam asuransi terdapat bentuk memakan harta orang lain dengan jalan yang batil. Pihak asuransi mengambil harta namun tidak selalu memberikan timbal  balik. Padahal dalam akad mu’awadhot (yang ada syarat mendapatkan keuntungan) harus ada timbal balik. Jika tidak, maka termasuk dalam keumuman firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku saling ridho di antara kamu” (QS. An Nisa’: 29). Tentu setiap orang tidak ridho jika telah memberikan uang, namun tidak mendapatkan timbal balik atau keuntungan.

6. Di dalam asuransi ada bentuk pemaksaan tanpa ada sebab yang syar’i. Seakan-akan nasabah itu memaksa accident itu terjadi. Lalu nasabah mengklaim pada pihak asuransi untuk memberikan ganti rugi padahal penyebab accident bukan dari mereka. Pemaksaan seperti ini jelas haramnya.
[Dikembangkan dari penjelasan Majlis Majma Fikhi di Makkah Al Mukarromah, KSA]
“Masa Depan Selalu Suram” Ganti dengan “Tawakkal”

Dalam rangka promosi, yang ditanam di benak kita oleh pihak asuransi adalah masa depan yang selalu suram. “Engkau bisa saja mendapatkan kecelakaan”, “Pendidikan anak bisa saja membengkak dan kita tidak ada persiapan”, “Kita bisa saja butuh pengobatan yang tiba-tiba dengan biaya yang besar”. Itu slogan-slogan demi menarik kita untuk menjadi nasabah di perusahaan asuransi. Tidak ada ajaran bertawakkal dengan benar. Padahal tawakkal adalah jalan keluar sebenarnya dari segala kesulitan dan kekhawatiran masa depan yang suram. Karena Allah Ta’ala sendiri yang menjanjikan,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. Ath Tholaq: 2-3).

Tawakkal adalah dengan menyandarkan hati kepada Allah Ta’ala. Namun bukan cukup itu saja, dalam tawakkal juga seseorang mengambil sebab atau melakukan usaha. Tentu saja, sebab yang diambil adalah usaha yang disetujui oleh syari’at. Dan asuransi sudah diterangkan adalah sebab yang haram, tidak boleh seorang muslim menempuh jalan tersebut. Untuk membiayai anak sekolah, bisa dengan menabung. Untuk pengobatan yang mendadak tidak selamanya dengan solusi asuransi kesehatan. Dengan menjaga diri agar selalu fit, juga persiapan keuangan untuk menjaga kondisi kecelakaan tak tentu, itu bisa sebagai solusi dan preventif yang halal. Begitu pula dalam hal kecelakaan pada kendaraan, kita mesti berhati-hati dalam mengemudi dan hindari kebut-kebutan, itu kuncinya.
Yang kami saksikan sendiri betapa banyak kecelakaan terjadi di Saudi Arabia dikarenakan banyak yang sudah mengansuransikan kendaraannya. Jadi, dengan alasan “kan, ada asuransi”, itu jadi di antara sebab di mana mereka asal-asalan dalam berkendaraan. Jika mobil rusak, sudah ada ganti ruginya. Oleh karenanya, sebab kecelakaan meningkat bisa jadi pula karena janji manis dari asuransi.
Ingatlah setiap rizki tidak mungkin akan luput dari kita jika memang itu sudah Allah takdirkan. Kenapa selalu terbenak dalam pikiran dengan masa depan yang suram? Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Penutup
Dari penjelasan di atas tentu saja kita dapat menyimpulkan haramnya asuransi, apa pun jenisnya jika terdapat penyimpangan-penyimpangan di atas meskipun mengatasnamakan “asuransi syari’ah” sekali pun. Yang kita lihat adalah hakekatnya dan bukan sekedar nama dan slogan. Seorang muslim jangan tertipu dengan embel syar’i belaka. Betapa banyak orang memakai slogan “syar’i”, namun nyatanya hanya sekedar bualan.

Nasehat kami, seorang muslim tidak perlu mengajukan premi untuk tujuan asuransi tersebut. Klaim yang diperoleh pun jelas tidak halal dan tidak boleh dimanfaatkan. Kecuali jika dalam keadaan terpaksa mendapatkannya dan sudah terikat dalam kontrak kerja, maka hanya boleh memanfaatkan sebesar premi yang disetorkan semacam dalam asuransi kesehatan dan tidak boleh lebih dari itu. Jika seorang muslim sudah terlanjur terjerumus, berusahalah meninggalkannya, perbanyaklah istighfar dan taubat serta perbanyak amalan kebaikan. Jika uang yang ditanam bisa ditarik, itu pun lebih ahsan (baik).

Catatan: Asuransi yang kami bahas di atas adalah asuransi yang bermasalah karena terdapat pelanggaran-pelanggaran sebagaimana yang telah disebutkan. Ada asuransi yang disebut dengan asuransi ta’awuni yang di dalamnya hanyalah tabarru’at (akad tolong menolong) dan asuransi seperti ini tidaklah bermasalah. Barangkali perlu ada bahasan khusus untuk mengulas lebih jauh mengenai asuransi tersebut. Semoga Allah mudahkan dan memberikan kelonggaran waktu untuk membahasnya.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.



Sumber : https://rumaysho.com/2316-ghoror-judi-dan-riba-dalam-asuransi.html

Larangan Duduk Memeluk Lutut Saat Khutbah Jumat

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc   Tidak sedikit jamaah shalat Jumat yang duduknya dalam keadaan memeluk lutut. Bahkan saking enaknya duduk ...