Banyak
yang berkata bahwa kerjaan Saudi Arabia atau Kingdom of Saudi Arabia adalah
bentukan Zionist melalui Lawrence of arabia beserta Imam Muhammad ibn ʿAbd
al-Wahhab, seharusnya umat Islam harus tabayyun jangan sampai tertipu oleh
pihak pihak yang tidak menginginkan umat Islam bersatu menjadi kuat, sebelum
kita membahas lebih lanjut TS mau bertanya kepada pembaca, apakah mungkin orang
yang sudah meninggal puluhan tahun bisa
hidup kembali? Saya ingin memberikan potongan ayat dari Al Qur’an.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا
قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Wahai
orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan
membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan
sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan,
kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.
[al-Hujurât/49:6].
Maka
kita mendapatkan pelajaran bahwa kita harus telita kepada setiap berita yang
kita terima, apakah berita ini benar ataukah ini palsu/ fake/ hoax.
Selanjutnya
saya ingin memberikan penjelasan singkat tentang adakah hubungan Kerajaan Saudi
arabia dengan imam Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab dan Lawrence
dibawah
ini adalah Biografi T. E. Lawrence
Thomas
Edward Lawrence, CB, DSO (16 August 1888 – 19 May 1935) was a British author,
archaeologist, military officer, and diplomat. He was renowned for his liaison
role during the Sinai and Palestine Campaign and the Arab Revolt against the
Ottoman Empire during the First World War. The breadth and variety of his
activities and associations, and his ability to describe them vividly in
writing, earned him international fame as Lawrence of Arabia—a title used for
the 1962 film based on his wartime activities.
Kita
dapat melihat bersama tanggal lahir dan tanggal kematiannya yaitu 16 August
1888 – 19 May 1935, lalu selanjutnya saya akan memberikan Biografi tentang Imam
Muhammad ibn ʿAbd al-Wahhab:
Muhammad
ibn ʿAbd al-Wahhab (/wəˈhɑːb/; Arabic: محمد بن عبد الوهاب; 1703 – 22 June
1792) was an Arabian religion reformer from Najd in central Arabia who founded
the movement now called Wahhabism.[2][3][4][5][6] He rejected certain common
Muslim practices which he regarded as amounting to either religious innovation
(bid‘ah) or polytheism (shirk).[citation needed]
Ibn
'Abd al-Wahhab's pact with Muhammad bin Saud helped to establish the Emirate of
Diriyah, the first Saudi state,[7] and began a dynastic alliance and
power-sharing arrangement between their families which continues to the present
day in the Kingdom of Saudi Arabia.[8] The Al ash-Sheikh, Saudi Arabia's
leading religious family, are the descendants of Ibn ʿAbd al-Wahhab, and have
historically led the ulama in the Saudi state,[9] dominating the state's
clerical institutions.[10]
sumber:
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad_ibn_Abd_al-Wahhab
Maka
sudah kita lihat pula kapan Beliau lahir dan kapan beliau meninggal (1703 – 22
June 1792), jadi tidak mungkin apabila Imam Muhammad ibn Abdul Wahhab mendapat
pertolongan dari T. E. Lawrence untuk membuat pemberontakan dari khalifah
Usmaniah turki. Fakta pertama sudah terlihat bahwa Muhammad bin Abdul Wahab
tidak mungkin bertemu TE Lawrence dikarenakan Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
telah meninggal 96 tahun lebih awal sebelum kelahiran TE Lawrence. #fakta1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar