tahu kan kalian
nama" istri nabi Muhammad SAW??
dijaman sekarang banyak
orang tidak hafal dengan nama" istri nabi Muhammad SAW
Jumlah istri Rasulullah
yang lebih dari 1 membawa hikmah yang sangat mendalam di masa kini yaitu
semakin banyaknya sumber-sumber ajaran Islam terutama yang berkaitan dengan
fiqih wanita, karena memang dari sanalah umumnya pelajaran Rasulullah SAW
tentang wanita itu berasal. SeandainyaRasulullah SAW hanya beristrikan satu
orang saja, maka kajian fiqih wanita sekarang ini akan menjadi sangat sempit
karena sumbernya terbatas hanya dari satu orang. Dengan beristri sampai 11
orang, maka sumber itu menjadi cukup banyak. Maka purnalah Islam sebagai agama
yang syamil mutakamil.
Berikut adalah nama
nama dan alasan alasan beliau memperistri :
1. Khodijah binti
Khuwalid RA,ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25
tahun dan Khodijah 40 tahun. Dari pernikahnnya dengan Khodijah Rasulullah SAW
memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak
laki-laki beliau meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah:
Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Rasulullah SAW tidak menikah dengan
wanita lain selama Khodijah masih hidup.
2. Saudah binti Zamah
RA, dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawwal tahun kesepuluh dari
kenabian beberapa hari setelah wafatnya Khodijah. Ia adalah seorang janda yang
ditinggal mati oleh suaminya yang bernama As-Sakron bin Amr.
3. Aisyah binti Abu
Bakar RA, dinikahi oleh Rasulullah SAW bulan Syawal tahun kesebelas dari
kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan
sebelum Hijrah. Ia dinikahi ketika berusia 6 tahun dan tinggal serumah di bulan
Syawwal 6 bulan setelah hijrah pada saat usia beliau 9 tahun. Ia adalah seorang
gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah.
Dengan menikahi Aisyah,
maka hubungan beliau dengan Abu Bakar menjadi sangat kuat dan mereka memiliki
ikatan emosional yang khusus. Posisi Abu Bakar sendiri sangat penting dalam
dakwah Rasulullah SAW baik selama beliau masih hidup dan setelah wafat. Abu Bakar
adalah khalifah Rasulullah yang pertama yang di bawahnya semua bentuk
perpecahan menjadi sirna.
Selain itu Aisyah ra
adalah sosok wanita yang cerdas dan memiliki ilmu yang sangat tinggi dimana
begitu banyak ajaran Islam terutama masalah rumah tangga dan urusan wanita yang
sumbernya berasal dari sosok ibunda muslimin ini.
4. Hafsoh binti Umar
bin Al-Khotob RA, beliau ditinggal mati oleh suaminya Khunais bin Hudzafah
As-Sahmi, kemudian dinikahi oleh Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah.
Beliau menikahinya untuk menghormati bapaknya Umar bin Al-Khotob.
Dengan menikahi hafshah
putri Umar, maka hubungan emosional antara Rasulullah SAW dengan Umar menjadi
sedemikian akrab, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak heran karena Umar memiliki
peranan sangat penting dalam dakwah baik ketika fajar Islam baru mulai merekah
maupun saat perluasan Islam ke tiga peradaban besar dunia. Di tangan Umar,
Islam berhasil membuktikan hampir semua kabar gembira di masa Rasulullah SAW
bahwa Islam akan mengalahkan semua agama di dunia.
5. Zainab binti
Khuzaimah RA, dari Bani Hilal bin Amir bin Sholsholah dan dikenal sebagai Ummul
Masakin karena ia sangat menyayangi mereka. Sebelumnya ia bersuamikan Abdulloh
bin Jahsy akan tetapi suaminya syahid di Uhud, kemudian Rasulullah SAW menikahinya
pada tahun keempat Hijriyyah. Ia meninggal dua atau tiga bulan setelah
pernikahannya dengan Rasulullah SAW .
6. Ummu Salamah Hindun
binti Abu Umayyah RA, sebelumnya menikah dengan Abu salamah, akan tetapi
suaminya tersebut meninggal di bulan Jumada Akhir tahun 4 Hijriyah dengan
menngalkan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ia dinikahi oleh
Rasulullah SAW pada bulan Syawwal di tahun yang sama.
Alasan beliau
menikahinya adalah untuk menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim
tersebut.
7. Zainab binti Jahsyi
bin Royab RA, dari Bani Asad bin Khuzaimah dan merupakan puteri bibi Rasulullah
SAW. Sebelumnya ia menikahi dengan Zaid bin Harits kemudian diceraikan oleh
suaminya tersebut. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di bulan Dzul Qo'dah tahun
kelima dari Hijrah.
Pernikahan tersebut
adalah atas perintah Alloh SWT untuk menghapus kebiasaan Jahiliyah dalam hal
pengangkatan anak dan juga menghapus segala konskuensi pengangkatan anak
tersebut.
8. Juwariyah binti
Al-Harits RA, pemimpin Bani Mustholiq dari Khuza'ah. Ia merupakan tawanan
perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus
oleh Rasulullah SAW dan dinikahi oleh beliau pada bulan Sya'ban tahun ke 6
Hijrah.
Alasan beliau
menikahinya adalah untuk menghormatinya dan meraih simpati dari kabilahnya
(karena ia adalah anak pemimpin kabilah tersebut) dan membebaskan tawanan
perang.
9. Ummu Habibah Ramlah
binti Abu Sufyan RA, sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsy dan
hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashroni dan
meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Ketika
Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk menyampaikan surat
kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi mengkhitbah Ummu
Habibah melalu raja tersebut dan dinikahkan serta dipulangkan kembali ke
Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.
Sehingga alasan yang
paling kuat adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang
lebih baik baginya. Serta penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah
karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di
Mekkah.
10. Shofiyyah binti
Huyay bin Akhtob RA, dari Bani Israel, ia merupakan tawan perang Khoibar lalu
Rasulullah SAW memilihnya dan dimeredekakan serta dinikahinya setelah
menaklukan Khoibar tahun 7 Hijriyyah.
Pernikahan tersebut
bertujuan untuk menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari pemuka kabilah.
11. Maimunah binti Al-
Harits RA , saudarinya Ummu Al-Fadhl Lubabah binti Al-Harits. Ia adalah seorang
janda yang sudah berusia lanjut, dinikahi di bulan Dzul Qadah tahun 7 Hijrah
pada saat melaksanakan Umroh Qadho.
Dari kesemua wanita
yang dinikahi Rasulullah SAW, tak satupun dari mereka yang melahirkan anak
hasil perkawinan mereka dengan Rasulullah SAW, kecuali Khadijatul Kubra seperti
yang disebutkan di atas. Namun Rasulullah SAW pernah memiliki anak laki-laki
selain dari Khadijah yaitu dari seorang budak wanita yang bernama Mariah
Al-Qibthiyah yang merupakan hadiah dari Muqauqis pembesar Mesir. Anak itu
bernama Ibrahim namun meninggal saat masih kecil.
Demikianlah sekelumit
data singkat para istri Rasulullah SAW yang mulia, dimana secara khusus
Rasulullah SAW diizinkan mengawini mereka dan jumlah mereka lebih dari 4 orang,
batas maksimal poligami dalam Islam.
Dari kesemuanya itu,
umumnya Rasulullah SAW menikahi mereka karena pertimbangan kemanusiaan dan
kelancaran urusan dakwah.
ini nama anak"
nabi dan sejarahnya
hanya Khadijah binti
Khuwalid dan Mariah Al-Qabtiyya yang memberi beliau keturunan. Pernikahan Nabi
Muhammad saw dengan Khadijah dikaruniai tujuh orang anak, diantaranya tiga
putra (Al Qasim, Abdullah, dan Tayyib) yang meninggal dunia sewaktu masih kecil
dan empat putri (Zainab, Ruqayyah,Ummi Kaltsum, dan Fatimah). Sedangkan dari
pernikahan beliau dengan Mariah Al-Qabtiyya dikarunia seorang anak bernama
Ibrahim yang meninggal sewaktu masih kecil.
Dengan demikian, jumlah
anak Nabi Muhammad saw adalah delapan orang, empat laki-laki yang kesemuanya
meninggal sewakti masih kecil, serta empat wanita. Putranya yang bernama
Ibrahim hanya hidup selama 18 bulan. Nabi saw menyaksikan ketika dia
menghembuskan nafas yang terakhir sambil meneteskan air mata, beliau berkata
“mata boleh meneteskan air, hati boleh bersedih, tapi kita tidak boleh
mengucapkan kalimat yang tidak diridhoi Allah”.
Zainab binti Muhammad
adalah putri sulung Rasulullah saw. Zainab dipersunting oleh Abul Ash bin
Rabi’. Dia memeluk agama Islam dan ikut hijrah ke Madinah, sementara suaminya
bertahan dalam agamanya di Mekah sampai dia tertawan dalam perang Badar. Di
saat itu, Nabi Muhammad saw meminta kepadanya untuk menceraikan Zainab, lalu diceraikannya.
Setelah dia masuk Islam, Rasulullah saw menikahkan mereka kembali. Zainab binti
Muhammad wafat di tahun 8 H.
Ruqayyah dipersunting
oleh Utbah bin Abu Lahab sewaktu Jahiliah. Setelah munculnya Islam dan turunnya
ayat yang berarti “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan
binasa.” (QS. al-Lahab : 1) dia langsung dicerai oleh suaminya atas perintah
Abu Lahab. Dia memeluk Islam bersama ibunya. Kemudian dia dinikahi oleh Usman
bin Affan dan ikut bersama suaminya hijrah ke Abessina (habasyah), kemudian
mereka kembali dan menetap di Madinah dan seterusnya meninggal di kota itu
pula. Sepeninggal Ruqayyah di tahun 2 H, adiknya yang bernama Ummi Kaltsum
dinikahi oleh Usman bin Affan dan ikut berhijrah ke Madinah. Ummi Kaltsum wafat
di tahun 9 H/639 M.
Putri bungsu Nabi
Muhammad saw adalah Fatimah Az-Zahra. Fatimah adalah putri kesayangan Nabi
Muhammad saw. Selain itu, ia juga merupakan seorang putri Nabi saw yang paling
terkenal di dunia Islam. Ia menghabiskan masa kanak-kanaknya di Mekah sehingga
mengalami secara langsung tekanan dan penyiksaan yang menimpa keluarganya,
karena pada masa itu Nabi Muhammad saw baru memulai perjuangannya mensyiarkan
Islam. Sedangkan masa remaja dan dewasanya, Fatimah tinggal di Madinah.
Fatimah binti Muhammad
menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Dari pernikahannya itu, dikaruniai lima
orang keturunan, tiga putra (Hasan, Husein, dan Muhassin) dan dua putri (Ummi
Kultsum dan Zainab). Fatimah adalah seorang wanita yang pintar dan ikut pula
dalam perjuangan syiar Islam. Ia meninggal pada tahun 11 H.
sumber: link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar